Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

.

Mungkin tugasmu dihidupku sudah selesai. Begitu juga dengan tugasku.” Kamu sudah cukup memberi pelajaran. Dan membuatku merasakan penyesalan. Menyadarkan bahwa cinta hanya bisa dibuktikan dengan dua jalan. Menghalalkan atau mengikhlaskan. Dan aku membuktikannya dengan belajar mengikhlaskanmu. Membiarkanmu terbang tinggi dan bebas.. Membenci masa lalu hanya akan membuatku berhenti untuk melangkah. Namun, belajar memaafkan semua kesalahan diri sendiri tidaklah mudah. Yang perlu aku sadari, semua yang terjadi dalam hidup ini sudah ada dalam skenario Allah. Termasuk tentang pertemuan dan perpisahan yang ku putuskan antara aku dan kamu. Aku bersyukur Allah izinkan aku mengenalmu, menjalani hari dengan kebahagiaan. Tak ada yang sia-sia, begitupun pertemuan kita. Juga perpisahan kita. Allah ingin aku belajar lewat dirimu. Tentang mengakui kesalahan, berani mengambil keputusan, memperbaiki diri, dan sebuah rasa yang salah. Perpisahan denganmu adalah pertemuanku dengan perubahan....

Aku Bukan Pilihan

N :  kenapa kamu nggak sama dia aja? A :  ya dia nggak jelas maunya gimana. Lagian hipotesamu itu belum tentu bener. N :  Ya ampun! Kurang jelas apa siiih, bahkan sahabatnya juga bilang dia suka kamu A :  Tapi dia juga suka sama yang lain, kayanya. N :  iya ya? Dia ndeketin banyak cewek? A :  ya biasa.... cowok kan masih suka berpetualang. N :  dan kamu pasti nggak mau jadi pilihan. A :  kok gitu? N :  semua cewek juga gitu. Cewek nggak mau jadi pilihan, kita hanya mau jadi tujuan.

FriendZone

Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta. Mungkin kita hanya berada di keadaan yang salah, di waktu yang salah, dan dengan orang yang salah. Atau cara kita yang salah? The  number one rule of love; you can never be just friends with someone that you’re in love with. anonim Mencintai sahabat sendiri kadangkala menjadi sebuah dilema untuk masing-masing hati. Barangkali lebih baik diam dan mengelak dari perasaan–alasannya sederhana; pada akhirnya cinta hanya akan merusak. Merusak siapa-siapa yang tidak siap pada kenyataan, bahwa kita bisa jatuh cinta pada siapa saja. Kita bisa saja terjatuh ditengah kebaikan hatinya, kerelaan waktunya, humor renyahnya, tingkah usilnya, pundak dan telinganya, cerewet dan tingkah annoyingnya. Kita bisa saja terjatuh ditengah sesi nongkrong bareng, sharing knowledge seputar keprofesian, debat-debat kecil, chat-chat tidak penting, dan rutinitas sederhana tiap harinya. Kita bisa saja terjatuh ditengah keadaan  “persahabatan lebih pen...

Kesatria

“Siapapun nanti, dia harus seorang ksatria” ayah.*** Sebenarnya umurku masih 19 tahun, gak p apa   kan  ya aku membicarakan ini? Mmm, apapun jawabannya aku sudah sering membicarakannya, dengan diriku sendiri. Tentag dia yang akan datang di masa depan, tentang teori mencintai, dan tentang perbaikan diri. pain makes people change-niswah.  Yes, it is. Pernahkah kamu mencintai seseorang sebegitunya, sampai kamu melakukan hal-hal yang nggak bakal kamu lakukan di kondisi normal seperti mengucapkan “Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam, bahkan selamat tidur, atau selamat makan!”. Kamu disulap seperti resepsionis  hotel  yang menyambut calon tamunya. Atau disaat kamu bingung memilihkan dia kado apa di hari ulang tahunnya, bahkan kamu membuatnya sendiri! Padahal….belum tentu juga dia suka. Yang paling menjengkelkan adalah, semua isi tulisanmu, folder foto di HPmu, atau halaman-halaman di diarymu isinya tentang dia! Pernah? Berarti aku tidak sendir...

Subuh Tanpa Kata

Gadis itu berhenti menarikan jemarinya untuk menulis. Lama sudah dia tidak menuangkannya dalam paragraf. Karena segala sesuatu tentang tuannya itu, sudah terlanjur basah dia ungkapkan pada Tuhan. Tiap jengkal perasaannya sudah tersampaikan. Jadi seakan tak ada lagi celah untuk dituliskan. Gadis itu kembali terdiam. Tidak tahu lagi apa yang harus ditulisnya. Tentang cinta? Apa benar dia mencintainya? Dia terlalu malu, terlalu takut. Tentang rindu? Inikah yang namanya rindu? Buktinya sudah reda dan tak semenggebu kata orang-orang.. Lalu apakah tentang doa? Gadis itu berpikir ulang. Menggeleng. Doa itu rahasianya. Doa itu percakapan Tuhan dengannya. Tak perlu diumbar-umbar. Sudah tak ada lagi yang perlu dituliskan. Kecemasannya sudah dibawa pulang oleh kepasrahan. Jadi baiknya, yang ia tuliskan adalah diamnya. Apa-apa yang tak bisa kita rengkuh, bukannya akan terengkuh oleh doa? Kalaupun tidak, doa susah berhasil melapangkan hati dan menguatkan jiwa (:

TAPI...

Kau tahu yang ditakutkan kebanyakan perempuan? Ialah lamanya penantian. Karena semakin lama waktu menemani penantiannya, semakin lama pula ia tenggelam dalam prasangkanya sendiri. Yang dikhawatirkan, waktu melesat terlalu cepat beriringan dengan ketidakpastian, lalu meninggalkannya di belakang. Dengan sebuah tanda tanya besar. Ia butuh bertanya padamu, tapi terlalu takut. Ia butuh bicara, tapi terlampau malu. Sementara sebenarnya perempuanpun tahu, bahwa bagi laki-laki, berjuang butuh begitu banyak waktu. Tapi . . .

-

Aku belum bisa membayangkan bagaimana perasaanku nanti setelah tau akhir dari perjuangan ini adalah: kamu telah memilih yang lain. Aku belum tahu apakah aku akan ikut berbahagia atasnya atau justru sebaliknya. Aku juga belum tahu langkah apa selanjutnya yang bakal kutempuh untuk melanjutkan perjalanan setelah menelan kenyataan itu.. Yang kutahu betul adalah…sekarang aku sedang mengusahakanmu, dengan caraku. Dengan cara-cara yang mungkin kamupun tidak pernah menyadarinya.. Mungkin percakapan kita sederhana, hanya sebatas itu–bahkan aku percaya banyak yang lebih dekat denganmu daripada aku. Tapi aku tidak akan berhenti begitu saja. Tidak akan berhenti sebatas percakapan singkat kita.. Aku akan selalu memulai percakapan dengan-Nya... Menceritakanmu, mimpi-mimpiku, keyakinanku, dan yaaa…tentang aku yang tak tahu banyak soal kamu tapi bisa begitu yakin bahwa kalau kita disatukan, bakal lebih baik, bakal lebih memberi manfaat untuk sekitar dibanding aku atau kamu yang sendiri saat ini...

LANTAS?

Kita dekatpun tidak, hanya lewat cerita. Lantas mana boleh aku bilang suka? Kita saling bertanyapun tidak, hanya merasa tahu jawaban lewat terkaan benak-benak yang sok bijak. Lantas mana boleh aku mengaku cinta? Lalu apa bedaku dengan pungguk yang merindu bulannya? Sama saja, sama-sama menjatuhkan harap pada hal yang susah untuk digapai. Tapi asal kau tahu, sejak saat itu, sejak pertemuan itu, kau selalu punya alasan menyimpan senyumku. Entah sadar ataupun tidak. InsyaAllah yang ditakdirkan bertemu, akan segera bertemu :) Yakin saja. Tapi jangan lupa melapangkan. Lapang selapang-lapangnya, sehingga takperlu patah ketika kecewa….

KO-DE

Percayalah, tak ada hal yang biasa-biasa saja, bagi laki-laki dan perempuan yang sudah sama-sama dewasa, ketika pembicaraan mereka sudah masuk bab masa depan. Oh, come-on, kita tidak akan membicarakan bagian penting dari kehidupan kita dengan seseorang yang biasa saja, kan? Hanya mereka yang menurut kita spesial, yang kita berikan izin untuk mengetahui bagian-bagian penting dalam hidup kita. Hanya kepada mereka yang kita anggap spesial, kita begitu penasaran tentang rencana masa depannya. Maka kepada kaum hawa yang saya hormati, jika ada laki-laki yang secara tersirat maupun tersurat menyinggung rencana masa depannya gimana, mau bekerja atau jadi ibu rumah tangga, dan pembicaraan sejenisnya; maka hampir dipastikan, laki-laki tersebut sudah ada kecenderungan. Tapi jangan GR dulu, karena sifatnya masih penjajakan. Ada banyak hal yang harus dikonfirmasi oleh laki-laki dari obrolan-obrolan tersebut. Salah satunya, memastikan kalau perempuan itu mendukung dan bisa menyesuaikan dengan renca...
Kamu masih disitu, ya. Dan akupun seperti ini, masih disini. Kita berdua—entahlah aku tidak tahu bagaimana mengungkapkannya sama-sama diam di tempat. Aku tidak tahu bagaimana caramu mengusahakanku atau bahkan kamu memang takpernah segigih itu untuk memperjuangkan cerita ini tapi bagiku mau kau berjuang disana atau tidak, aku selalu seperti ini. Ya, persis seperti ini saat diam-diam aku menelusurimu lewat gadget , di dunia maya. Satu-satunya dunia penghubung bagimu dan orang sepertiku. Aku hanya bisa merasa bersamamu di  social media . Tolong digaris bawahi  me-ra-sa.  Tapi gadis ini tak berani memulai percakapan, meninggalkan komentar, atau seperti yang lain dengan bebasnya meninggalkan  emote-emote  unyu .  Sudah kubilang aku hanya diam di tempat. Kabarnya kau seperti kupu-kupu; lari bila kukejar. Maka aku menggunakan logika yang sama agar kau datangi, diam bagai bunga yang punya nektar paling ranum sedunia. Tapi rasanya susah, aku lebih mirip seperti d...

Tulang Rusuk

A :  kak, kemarin aku habis diskusi sama mas X B :  oya? Diskusi apa? A :  soal perempuan yang katanya diciptakan dari tulang rusuk laki-laki B :  lalu? A :  mmm, ternyata kayanya kan tulang rusuk laki-laki nggak cuma satu kak. Jadi bisa jadi ada beberapa perempuan yang diciptakan dari tulang rusuk orang yang sama B :  hmmmm I see A :  Terus gimana dong kak? B :  jangan fokus disitunya dek A :  maksudnya kak? B :  terkait ini diciptakan dari tulang rusuk siapa, berapa kembaran rusuknya, dan blablabla itu nggak bisa kita logika secara sederhana. Sudah ranahnya Yang Nyiptain. Yang jelas yakin saja bahwa kita diciptakan berpasang-pasangan. Aku juga belom tentu siap menerima keputusan itu, tapi...gimanapun ayo difokuskan aja ke penciptanya. A :  hmmm yasihhh B :  kita sudah diciptakan, bersyukur aja. Terlepas dari ini rusuk siapa, kita ngga disuruh nyari kan? Yang kita disuruh nyari adalah ridhaNya. A :  berar...

Sampai Aku Katakan Padamu

Kamu tidak pernah tahu, ada yang tergerak hatinya karenamu. Ada yang pelan-pelan berusaha menjadi lebih baik setiap harinya, karena peringatan kecil darimu, yang bahkan kamu tidak ingat pernah melakukan itu. Kamu tidak pernah tahu, ada yang ingin menyambut pagi sesemangat dirimu. Berencana menjadi bermanfaat, bergerak seirama dengan niat yang (semoga) benar, dan melangkah dengan yakin bahwa usaha tak pernah berkhianat. Persis seperti kata-katamu. Kamu tidak pernah tahu, ada yang berubah lebih bahagia hidupnya karenamu. Karena sapamu, yang bahkan kau lontarkan ke setiap sudut kota, tak hanya dia. Tapi dia tak peduli. Dia tetap tersenyum dengan rona merah muda. Hari menjadi lebih bermakna dengan kehadiranmu, meski kau tak benar-benar hadir disitu. Cukup dengan energi-energi positifmu yang entah mengakar dimana, sepertinya sudah tervibrasi ke antero semesta. Kamu tidak pernah tahu, ada seseorang yang berubah karenamu. Mungkin tak akan pernah benar-benar tahu sampai dia sendiri yang...

Penjagaanmu Yang Menyakitkan

Anggap saja aku tidak pernah menulis ini dan kamu tidak pernah membacanya. Jadi, ini adalah serentetan kata yang mencoba mengisi kembali hati yang kosong. Aku lama tidak mengatakannya kan kepadamu? Kalau aku rindu? Keluarlah dari situ, cepat. Dari tempatmu terdiam, entah masih mendoakanku atau tidak. Entah masih benar memperjuangkanku, atau tidak. Jika itu namanya menjaga, bagiku menyakitkan. Sudah kubilang, pura-puralah saja tidak pernah membacanya. Tidak penting. Maaf, aku mau bilang rindu saja, kok bertele-tele..