Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Resume Akhir Tahun tentang Kita

Kau ceritakan padaku tentang mimpi mimpi yang jauh.. Teka teki dan juga masa depan yang masih berupa kemungkinan.. Kita amat paham bahwa hidup bukanlah permainan yang dapat kita ulang jika gagal, hidup adalah perihal menyiapkan kemungkinan kemungkinan yang tidak diharapkan.. Allah tidak pernah bermain main menciptakan semesta, segalanya terencana hingga pada bagian paling rumit sedikitpun.. Kita, misalnya :) Aku menyebut tahun ini sebagai tahun menahan diri, tahun beristirahat sebab kau tau bahwa amat lelah berlari terus menerus mengejar rencana. Begitu lelah berlari berusaha untuk mengalahkan waktu.. Aku butuh istirahat, tak ada keinginan khusus.. Jatuh cinta bukan sebuah rencana, apalagi bagi mereka yang sedang patah hati.. Kita tau bahwa patah hati itu menular, perlu benar benar sembuh agar dapat kembali jatuh cinta.. Aku sudah sembuh, tapi untuk jatuh cinta rasanya aku belum butuh- kalimat yang kemudian aku ingkari.. Kita bertemu , pada suatu momen yang tak pernah kuduga ...

PERPISAHAN

Kepergian bukan akhir dari segalanya.. Kepergian bisa jadi awal segalanya.. Pergi akan selalu jadi alasan seorang untuk kembali. Jika bukan kamu yang kembali, maka aku yang kembali. Kembali menjalani semuanya sendiri. Kembali menghadapi semuanya tanpa kau temani, dan kembali jatuh cinta lagi.. Pertemuan kita adalah sebuah rencana, dan perpisahan kita adalah tujuannya. Jangan menyesali, sebab banyak yang telah kita pelajari. Pada akhirnya kita tau bagaimana kita saling menjaga hati, meski yang dijaga belum tentu selamanya ada.. Aku pernah bahagia, berkatmu.. Aku pernah kecewa, karnamu.. Kita pernah tertawa dengan alasan sederhana..Kita pernah menangis saat diterpa masalah.. Kita pernah ada, sebab itu semua adalah skenario cerita yang diberikan cinta.. Kini kita telah memilih langkah yang berbeda, dan bukan berarti kita tak akan bertemu lagi nanti.. Hidup itu seperti labirin, bukan? Meski kita berbeda arah, tapi kita semua punya tujuan yang sama.. Bila nanti bertemu dipers...

Dekat

Hari ini saya belajar banyak, dari cerita teman-teman dan mungkin saya sendiri.. Ketika kita mengusahakan seseorang, atau sesuatu yang baik menurut kita, lalu Allah menjauhkannya.. Ada 3 kemungkinan; Kita tak cukup baik, ternyata dia tak sebaik itu, atau ini hanya masalah sabar dan waktu-- pada akhirnya kita akan didekatkan kembali.. Apapun itu, semoga kita selalu khusnudzan kepada Allah.. Bahwa, ada banyak caraNya menyanyangi makhluk.. Ada rencana besar dibalik semua ketetapan Allah.. Mari kita jalani sebaik yang kita bisa, innallaha ma'ana : )

Paragraf Rindu

Kamu sibuk, sibuk sekali. Dan aku tidak mau menyita waktumu sedetik dua detik, menambah beban pikiranmu atau mencekokimu dengan pertanyaan yang sebenarnya sedang berdesakan di benakku. Sesekali aku mengetik pesan, "Bagaimana kabarmu?" Tapi ku hapus lagi, aku tahu jawabannya adalah : Baik Aku mengetikkan beberapa kata dikolommu, "Bagaimana kuliahnya?" tapi lagi-lagi ku hapus. Aku sudah tahu jawabannya : Ya, begitulah doakan saja. Lalu terbesit menanyaimu, "Aku dengar kamu mulai berkelut dengan banyak praktikum hingga pulang larut malam. Kamu tak lupa istirahat dan makan kan? Perutmu tidak sakit-sakitan lagi kan?" Dan lagi-lagi aku tahu. Firasatku selalu bilang kau baik-baik saja. Kemudian, aku mencari berita, menelusuri teman sekelasmu, merangkai beberapa fakta menurut versiku sendiri--sembari berharap mereka memberitahuku tentang keadaanmu, ah tapi tidak mungkin. Apa lebih baik aku bertanya soal rapat angkatanmu atau rapatmu dengan senior-sen...

Jangan Jatuh Cinta Padaku!

Kamu akan kesusahan bila jatuh hati padaku. Bagaimana bisa? Seperti yang kau tahu, aku tidak cantik—hal itu yang banyak dikhawatirkan para perempuan. Aku kurus, hitam, berkacamata, kulitku kering. Maaf, aku sudah dengan beraninya mencintaimu. Memang siapa aku? Mungkin bila orang lain melihatku berjalan di sampingmu mereka akan bilang,  "Suaminya ganteng, sayang sekali ya istrinya jelek." Kamu harus sering-sering menguatkan hatimu. Nanti kamu malu saat ke undangan sahabat-sahabatmu dan membawaku serta kesana. Kamu juga akan kesusahan bila nantinya menghabiskan waktu bersamaku. Aku tidak mau bekerja di kantor, seperti perempuan-perempuan lain. Aku hanya ingin menjadi ibu rumah tangga, lalu kubuka usaha milikku sendiri. Pasti kamu bingung dari mana mencari uang untuk modal istrimu ini yang belum tentu juga usahanya akan berjalan lancar. Nanti kamu kerepotan, sudah susah memikirkan pekerjaanmu, masih saja ikut pusing memikirkan usaha istrimu. Aku cerewet sayang, kamu ...

Ada Di Langit

Aku tinggal dibumi.. Tapi; carilah aku dilangit.. Sebab aku tertahan di antara bintang-bintang.. Kau jemput aku dengan doa-doa setelah shalatmu.. Kau tengadahkan tanganmu atau bersujud, berdoalah untuk memintaku.. Aku tertahan dan garis batas yang membentang diantara kita selebar langit dan bumi :)

Ki-ta

Aku adalah kita yang sendiri.. Dan kamu adalah penggalan dari kita yang tak kumiliki.. Boleh minta tolong? Lengkapi aku :)

Berjuangnya lewat doa, ikhtiar, dan berproses

Kalo mereka pada bilang : "buat apa memperjuangkan seseorang yang tidak mau diperjuangkan, saya bilang: Buat apa memperjuangkan seseorang yang belum tentu jodoh kita :D

Tulisan Balasan

Aku sering membayangkan, bagaimana rasanya ditumpahkan dalam cerita.. Ditulis begitu romantis sedemikian rupa.. Dituangkan dengan kolaborasi perasaan yang berbunga-bunga.. Tapi tidak pernah :) Aku sering berimajinasi, terbang melayang kebulan karena paragrafmu itu..Tertulis disitu sosokku dengan segudang pilihan kata.. Tapi tidak mungkin terjadi :) Aku tidak akan bisa menjadi baris dalam aksaramu, dimana setiap cinta bebas naik ke permukaan.. Dimana hati-hati berhak jatuh membacanya.. Tidakkah kau berkenan menulis satu tulisan balasan untukku? Atau setidaknya menggambarkan satu dan banyak hal yang ingin aku tau.. Tentang sedang apa kamu disana? Tentang pemandangan dari kedua matamu yang berhasil kau tangkap tanpaku? Tentang detil waktu yang kau habiskan untuk menyulap lamanya waktu demi mempercepat pertemuan? Ah tapi tidak mungkin :) Takdirku menulis, bukan ditulis.. Sudah, hati-hatilah saja disana.. Setidaknya aku sudah cukup bahagia menjadi paragraf yang kau baca :)

Puasa

Ini hanya sepotong dari seloyang rindu, yang tiada habis kau gigit teruntuk pencinta nastar, nissin wafer, dan makanan pedas : Ada berjuta rasa saat kamu dimiliki, ada serangkaian lapar datang menghadang.. Aku ingin makan, mencicipi rasanya kau cintai sebaliknya.. Tapi tak boleh, sabar sayang akan indah pada waktunya :)

Damailah di Syurga wahai Syahid

Darahmu tak akan terbuang percuma... Rakyat Gaza berkata "Janganlah kalian menangisi kami.. Seharusnya kalian menangisi diri kalian sendiri, yang tak bisa Syahid seperti kami".. Jika kalian bertanya "Apa kabar Gaza? Apa kabar Palestina?" | Mereka pasti menjawab "Alhamdulillah"... Tentang lelah yang bebalut darah,tapi tak ada niat untuk membatalkan shaum.. Karena ingin syahid, dan berjumpa Allah dalam keadaan puasa.. Tentang gadis belia yang menulis nama ditangannya, Agar jika Syahadah menjemput dan jasad remuk.. Tiada yang susah bertanya siapa dirinya.. Tentang balita yang dengan segenggam batu ditangan kecilnya.. Mereka menghadang tentara zionis israel, lalu tangan kecil mereka disayatinya.. Tentang ratusan anak-anak, yang tak lagi berbapak.. Tentang ibu mereka yang diperkosa dengan paks.. Lalu diseret ke penjara dan disiksa.. Tentang seorang ibu yang memasak air dan batu.. Dan menidurkan anaknya dalam hujan peluru, dengan selimut tebal ...

Waktu yang Tepat untuk Melupamu..

Kupikir waktu yang tepat untuk melupamu  adalah saat hatiku tepat kau buat sakit  sampai rasanya begitu sekarat  dan tak mampu bangkit. Namun aku salah. Sesuatu yang terlalu dipaksa  terkadang tak mampu berhasil dengan sempurna. Kupikir waktu yang tepat untuk melupamu  adalah saat kau sudah pergi dan berlalu. Aku akan terbiasa sendiri dan membiasakan diri akan ketidakhadiranmu. Namun itupun ternyata bukan waktu yang paling tepat. Karena ketika kau jauh,  rinduku menjadi sungguh terlalu. Kupikir lagi,  waktu yang paling tepat untuk melupamu  adalah saat kau tetap bersamanya Karena aku tak mampu membohongi diriku  bahwa bahagiamu yang bukan karenaku adalah sakit yang terlalu. Sesak, sampai aku sulit bernafas. Dan ternyata sama saja.  Itupun bukan waktu yang paling tepat. Maka aku mulai berjalan saja. Membiarkan semua proses penyembuhan ini berlangsung sewajarnya. Tak akan lagi kupaksakan diri untuk secepat itu melupamu. Tidak. Karena aku t...