Paragraf Rindu

Kamu sibuk, sibuk sekali.
Dan aku tidak mau menyita waktumu sedetik dua detik, menambah beban pikiranmu atau mencekokimu dengan pertanyaan yang sebenarnya sedang berdesakan di benakku.

Sesekali aku mengetik pesan,
"Bagaimana kabarmu?"
Tapi ku hapus lagi, aku tahu jawabannya adalah : Baik

Aku mengetikkan beberapa kata dikolommu,
"Bagaimana kuliahnya?"
tapi lagi-lagi ku hapus. Aku sudah tahu jawabannya : Ya, begitulah doakan saja.

Lalu terbesit menanyaimu,
"Aku dengar kamu mulai berkelut dengan banyak praktikum hingga pulang larut malam. Kamu tak lupa istirahat dan makan kan? Perutmu tidak sakit-sakitan lagi kan?"
Dan lagi-lagi aku tahu. Firasatku selalu bilang kau baik-baik saja.

Kemudian, aku mencari berita, menelusuri teman sekelasmu, merangkai beberapa fakta menurut versiku sendiri--sembari berharap mereka memberitahuku tentang keadaanmu, ah tapi tidak mungkin.

Apa lebih baik aku bertanya soal rapat angkatanmu atau rapatmu dengan senior-seniormu?
"Bagaimana rapatnya? Lancar?"
tapi aku mengurungkan untuk mengirimnya, aku sudah tahu. kau selalu menikmati rapat-rapat itu.

Aku sudah tau semua jawaban itu, aku hanya tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya padamu : aku sedang rindu.

Komentar