Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

JAKARTA?

Jakarta adalah ibu yang kelelahan melihat pola anak anaknya yang terlalu nakal. Kemacetan, polusi, banjir dan segala kriminalitas di dalamnya tidak membuat anak-anak yang tinggal Jakarta menjadi kapok. Barangkali kota ini pelan-pelan telah mengajarkan penduduknya untuk menjadi bebal. Menjadi kebal terhadap penderitaan yang ditumpuk dari hari ke hari. Ia menjadi candu yang membuat penduduknya menjadi masokis, menyukai luka juga penderitaan. Tapi pernahkah kamu jatuh cinta pada Jakarta? Pada setiap detik kebisingan dan rasa panas peluh yang bercampur aroma bacin keringat beribu orang? Pada hujan yang turun dan meluapkan sampah juga beragam penyakit dari kulit tikus tikus selokan yang menjijikan? Aku pernah. Barangkali pada satu hari, ketika semua itu adalah metafor, kota ini adalah mercusuar hidup yang memberikan mereka yang jatuh cinta cahaya. Untuk kemudian dibuat hancur menabrak karang. Tapi bukankah Jakarta adalah kota yang mengajarkan kita tentang cara bertahan...

Jangan Dibutakan Perasaan Kecewa

Saya sedang menyesali lisan ini, apa kabar ia nanti di akhirat? Masya Allah dihukum seperti apa setelah ia angkat bicara, bersaksi atas apa-apa yang telah saya katakan di dunia. Hati-hati dengan perasaan kecewa. Karena ia bisa menjadi peluru, yang membuat kaliber dapat melepas tembakan. Saya pernah dikecewakan, ya mungkin layaknya anak muda kebanyakan—-jatuh hati lalu demikian dijatuhkan di sembarang tempat hingga pecah porak poranda. Entah apapun alasan dibalik dia yang tiba-tiba menghilang, sepertinya itu lebih baik untuk kami berdua. Saya menuliskannya bukan untuk ajang curhat kali ini, lebih ke berbagi cerita agar banyak orang bisa lebih baik lagi, tidak seperti saya di masa lalu. Singkat cerita saya sempat lama susah menerima perubahan yang ada di sekitar kami. Saya sering menyalahkan kondisi, perkuliahannya, lingkungannya, ah semua saya salah-salahkan, semua yang saya anggap merubah dia. Ya, saya masih belum terima saja dulu, waktu dia yang saya kenal mendadak berubah begitu alim...

Kepada Palestine;

Selamat malam, aku tak bisa menyapamu pagi atau siang hari ini pada wajah Yerusalem matahari tak lagi bersahabat ia menolak semua jenis sapa pun surat bagaimana kabar raja tikus dan presiden serangga? sudikah mereka berbagi wilayah? telah sampai ditelingaku jika mustasfah dan rumah-rumah rata semua surat ini ku tulis dengan sedikit keberanian tak sebanding dengan nyali balita dan remaja penjaga kompleks kota tua Al Aqsa karena itulah alamatmu tak tertera hanya sedikit pesan pada pak pos "hati-hati pada manusia berlamina" hanya berikan pada para ibu dan bayinya ayah-ayah dengan mayat putranya Tapi maafkan, ini hanya surat bukan pangan atau obat yang tidak sekarat dengan alasan apapun, terlaknatlah mereka pencipta penjara tak kasat mata. aku harap surat ini, sempat kau baca atau setidaknya sampai dipangkuan lantaran pasti beradu cepat dengan peluru serta bom minyak mentah yang memburu namun jika datang terlam...

Mencoba Membuat Diri Menjadi Lebih Baik

Cobalah untuk menurunkan ekspektasimu terhadap orang lain, agar kamu tidak kecewa karena mereka pasti memiliki kekurangan. Sebab kita seringkali tidak bisa memberi ruang pada rasa kecewa di hati kita. Cobalah untuk melemaskan egomu terhadap setiap kehendak, agar kamu tidak lelah dalam menjalani hidup. Sebab banyak sekali urusan kita yang harus bersinggungan dengan banyak orang, sementara setiap orang memiliki kehendaknya masing-masing. Cobalah untuk melapangkan ruang penerimaan. Sebab, menerima orang lain itu lebih sulit daripada saat menumbuhkan perasaan berharap. Sebab, seringkali kita sulit menerima karena kita seringkali merasa tidak diterima. Dan sekalinya ada yang bersedia menerima kita, kita yang seringkali tidak bisa menerimanya. Membuatnya kecewa dan pergi. Cobalah untuk berani mengakui kesalahan. Sebab, hidup ini bukan tentang menang dan kalah. Kebahagiaan yang hakiki tidak hadir karena kita bisa mengalahkan orang lain. Mengakui kesalahan, bersedia untuk bertanggungjaw...