JAKARTA?
Jakarta adalah ibu yang kelelahan melihat pola anak anaknya yang terlalu nakal. Kemacetan, polusi, banjir dan segala kriminalitas di dalamnya tidak membuat anak-anak yang tinggal Jakarta menjadi kapok. Barangkali kota ini pelan-pelan telah mengajarkan penduduknya untuk menjadi bebal. Menjadi kebal terhadap penderitaan yang ditumpuk dari hari ke hari. Ia menjadi candu yang membuat penduduknya menjadi masokis, menyukai luka juga penderitaan. Tapi pernahkah kamu jatuh cinta pada Jakarta? Pada setiap detik kebisingan dan rasa panas peluh yang bercampur aroma bacin keringat beribu orang? Pada hujan yang turun dan meluapkan sampah juga beragam penyakit dari kulit tikus tikus selokan yang menjijikan? Aku pernah. Barangkali pada satu hari, ketika semua itu adalah metafor, kota ini adalah mercusuar hidup yang memberikan mereka yang jatuh cinta cahaya. Untuk kemudian dibuat hancur menabrak karang. Tapi bukankah Jakarta adalah kota yang mengajarkan kita tentang cara bertahan...