Pfffft

Terkadang kita suka mempersulit hidup kita sendiri. Terlalu mengecam bahwa ini akan selalu berakhir seperti ini, itu dia bakal seperti itu. Kita menakuti sesuatu yang tidak pasti bakal terjadi. Pada akhirnya kita suka lupa, bahwa setiap manusia terlahir dengan beban yang sama di setiap pundaknya hanya saja macam bebannya yang berbeda. Setiap manusia juga mengalami cobaan, bukan cuma kita saja yang mengalaminya. Mana bisa kita hidup tanpa cobaan? Bisa-bisa kita tidak pernah tahu bagaimana rasanya bahagia, dan yang paling penting kita tidak akan pernah tahu bagaimana indahnya ikhlas itu, bagaimana susahnya sabar itu, dan bagaimana kita tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan.
Yang sering kita lakukan tanpa sengaja ketika Tuhan membuat kita harus berputar mencari jalan keluar adalah; mengeluh, protes padaNya, dan melakukan hal-hal bodoh yang bakal lebih menyakiti diri kita sendiri seperti lari dari masalah, atau membenci orang yang terlibat dalam masalah kita.
Ayo kita hadapi hidup ini dengan selalu berusaha berbuat baik. Menjadi orang baik memang melelahkan. Serius melelahkan. Memaafkan berulang-ulang, menolong yang lain padahal dirinya sendiri belum tentu baik-baik saja, meredam marah dan dendam, ah bayangkan saja betapa besarnya energi yang harus dikumpulkan untuk menjadi orang baik. Tapi, cara menjalani kehidupan yang sulit ya seperti itu; dengan selalu berusaha berbuat baik.
Apa yang kita lakukan pada sekitar kita, maka itulah perlakuan yang kita berikan kembali kepada jiwa kita. Persis seperti cermin. Dan melakukan hal-hal tidak baik seperti terlalu menakutkan keadaan, mengecam Tuhan,  lari dari masalah, membenci orang lain, dan semacamnya—maka sebenarnya kita sedang memberi racun pada jiwa kita sendiri. Mengeraskan hati dan isinya; nurani.
Seberat apapun hidup, sesedih apapun cerita kita,Tuhan selalu memaketkan kebahagiaan dan ending yang indah di balik itu…
hanya jika kita mau menciptakannya.
Innallaha ma’ana. Surga tidak diberikan cuma-cuma (:

Komentar