Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Merelakan

Merelakan Adalah satu kata kerja yang beratnya setengah mati. Seperti menghempaskan segalanya. Yang masih takut bagi kita untuk menerka-nerka bagaimana rasanya setelah terhempas. Hingga akhirnya kita hanyalah ketakutan-ketakutan kita sendiri, kumpulan kecemasan. Seperti menghirup dan menghela nafas, mungkin begitulah kerelaan. Kita membutuhkan waktu dan tenaga lebih dalam menghirup, membiarkan udara memenuhi rongga dada lalu setelah terisi, dengan satu hembusan.. semua yang sudah diusahakan, dilepaskan. Tapi kita tidak hancur, kita justru merasa utuh. Lalu melakukan kerelaan-kerelaan itu terus. Untuk bertahan, bahkan. Menghirup dan menghembus, menghirup dan menghembus, begitu seterusnya. Ada satu hal penting dalam sebuah kerelaan; memahami. Bagaimana cara kita memahami, entah itu situasi, perasaan, orang lain, hal-hal yang pergi serta tidak bisa kita kendalikan, dan banyak lagi. Barangkali ketika kita berat untuk melepaskan, kita hanya belum bijak memahami; bahwa semua hanya titipan....

Pfffft

Terkadang kita suka mempersulit hidup kita sendiri. Terlalu mengecam bahwa ini akan selalu berakhir seperti ini, itu dia bakal seperti itu. Kita menakuti sesuatu yang tidak pasti bakal terjadi. Pada akhirnya kita suka lupa, bahwa setiap manusia terlahir dengan beban yang sama di setiap pundaknya hanya saja macam bebannya yang berbeda. Setiap manusia juga mengalami cobaan, bukan cuma kita saja yang mengalaminya. Mana bisa kita hidup tanpa cobaan? Bisa-bisa kita tidak pernah tahu bagaimana rasanya bahagia, dan yang paling penting kita tidak akan pernah tahu bagaimana indahnya ikhlas itu, bagaimana susahnya sabar itu, dan bagaimana kita tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan. Yang sering kita lakukan tanpa sengaja ketika Tuhan membuat kita harus berputar mencari jalan keluar adalah; mengeluh, protes padaNya, dan melakukan hal-hal bodoh yang bakal lebih menyakiti diri kita sendiri seperti lari dari masalah, atau membenci orang yang terlibat dalam masalah kita. Ayo kita hadapi hidup ini deng...

Menjaga Hati??

Ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan dengan mudah; hati termasuk diantaranya. Betapa Tuhan benar-benar bisa membolak-balikkan hati manusia. Dengan mudah menghadirkan pertemuan-pertemuan atau sebuah kesan sederhana yang kian hari kian rindang tumbuh mengakar di dalam hati kita secara diam-diam, perlahan, atau bahkan bisa dengan lantang dan tiba-tiba. Terkadang kita begitu yakin bisa menjaga hati ini dengan baik. Memfokuskan hati ini hanya pada hal-hal dekat dengan Tuhan. Tapi semua keyakinan itu mendadak patah ketika Tuhan mengirim seseorang yang kita cintai disaat yang belum tepat. Dan kita tidak rela melepaskan kesempatan itu; demi sebuah keyakinan menjaga hati. Atau barangkali, keyakinan itu hanya selingan? Hanya suatu hal yang kita gembar-gemborkan saat kosong. Yaaa…sebuah pembelaan bagi hati yang kerontang. Bolehkah begitu? Tidak. Ya. Eh. Bagaimana? bukannya kita diajarkan untuk tidak pernah main-main dan menyepelekan sebuah niatan baik? InsyaAllah selalu ada jal...