♡KETIKA CINTA BERTAJWID♡
Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah. . Hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar. .
Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati diantara idgham billagunnah, terlihat tapi dianggap tak ada. .
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang. .
Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta. .
Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba - tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain, melebur jadi satu. .
Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil, paling panjang di antara yang lainnya. .
Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro, terpantul- pantul dengan keras. .
Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu. .
Sayangku padamu seperti mad thobi’i dalam Quran. Buanyaaakkk beneerrrrr :D
Semoga dalam hubungan kita ini kayak idgham bilagunnah, cuma berdua, lam dan ro’. .
Layaknya waqaf mu’annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya. DIA atau aku?
Meski perhatianku tak terlihat seperti alif lam syamsiah, cintaku padamu seperti alif lam Qomariah, terbaca jelas. .
Kau dan aku seperti Idghom Mutaqorribain, perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya. .
Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim, berhenti sempurna di akhir hayat. .
Sama halnya dengan Mad ‘aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu. .
Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di pikiranku. .
Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro’ saja, begitu juga aku yang hanya untukmu. .
Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun... :')
#RamadhanYangDinanti
Komentar
Posting Komentar